Monday, September 28, 2015

Warung Mangut Lele Mbah Marto

Assalamu'alaykum

Liburan Idul Adha 1436 H kemarin kami sekeluarga berkesempatan touring ke Jogya dengan menggunakan mobil. Dalam waktu yg cuma 5 hari dari berangkat hingga pulang sebetulnya waktunya agak mepet krn kami berangkat Rabu malam dari TangSel, tiba di Jogya Kamis sore, pulang Sabtu pagi. Sehingga waktu efektif di Jogya cuma hari Jumat saja. Makanya sebelum berangkat kami sdh menyusun jadwal apa saja yg ingin dikunjungi. Salah satu yg pasti adalah wisata kuliner dan yang langsung terlintas dalam pikiran saya adalah Warung Mangut Mbah Marto.

Nama mbah Marto sudah tidak asing ditelinga saya dan banyak yang sudah mereview warung si mbah ini. Sekitar hampir 2 tahun yg lalu ketika kami ke Jogya, saat itu kami sudah sempat mencarinya. Namun karena persiapan ancer2 kurang matang yang ada malah kesasar dan orang yang ditanya malah mengatakan bahwa si mbah malah sudah meninggal. Akhirnya pencarian tidak diteruskan. Nah sepulang dari Jogya itu saya masih penasaran dengan si mbah ini dan saya gugling ternyata si mbah masih sehat dan masih berjualan. Makanya saya bertekad kalau berkesempatan lagi ke Jogya, saya ingin kembali lagi mencari si warung mangut mbah Marto ini.

Dan keinginan itu akhirnya tercapai. Sudah berbekal ancer2 dr seorang blogger  arah yg kami tuju sudah benar, hanya ketika masuk ke jalan kecilnya si bapak masih harus bertanya 2x untuk memastikannya. Jadi  patokannya masuk gang seberangnya kantor pos setelah ISI kalau dari arah kota, kantor pos dikiri jalan, gangnya dikanan jalan, masuk terus sampai ketemu masjid masuk terus sampai ketemu rumah tingkat baru belok kanan


Palang penunjuk warung didepan gang
Warung Mangut Lele nya Mbah Marto

Saat itu cuma ada 2 antrian mobil yg semuanya plat luar Jogya tetapi antrian sepeda motor lumayan banyak. Saya pikir lumayanlah gak terlalu sesak dan pasti dapat tempat dan  masih nyaman buat foto2. Mau masuk, si bapak masih bertanya lagi kepada salah salah satu pengunjung disitu apa betul ini warungnya mba Marto dan diiyakan kalau betul. Masuk kedalam kami masih celingak celinguk, kemudian ada pengunjung yg mengatakan terus aja pak masuk kedalam dapurnya, nanti ambil2 sendiri. 


Menuju kepawon/dapur

Tempat membersihkan lele dan cuci tangan

Begitu masuk kedalam dapurnya terlihat seorang mbah putri yg sedang duduk didepan tungku perapian memanggang lele sebelum dimangut. Awal mulanya saya pikir itu adalah si mbah Marto ternyata bukan, si mbah saat itu belum kelihatan. Saya suka dengan ambience dapurnya si mbah ini, dapur yang tidak pernah saya jumpai dikota :). Kami dipersilahkan untuk ambil sendiri nasi berserta lauk pauknya. Bermacam macam lauk pauk ditaruh didalam baskom baskom. Yang utamanya tentunya mangut lele, kemudian ada gudeg,krecek,opor ayam,sayur daun pepaya,garang asam,tahu tempe ampela telur yg dimasak jadi satu.

Pintu pawon dan ROL yg masuk kedalamnya
Suasana Pawon

Tungku perapian

Pawon yg dipenuhi asap karena sedang memanggang lele

Lele lele yg siap dipanggang

Proses pemanggangan lele

Lele lele yg sdh selesai dipanggang, sebelum dimangut

Yang pertama mengambil si mas Nadhif, saya sempat mengingatkan kalau mangutnya sepertinya pedas, kalau ragu2 kuatir tidak kuat mending ngambil yang lainnya. Tapi dia menyakinkan kalau dia bakalan kuat makan mangut lelenya. Saya juga mengambil mangut lele dan gudeg. Si bapak karena menggendong Naafi yg masih bobok akhirnya disepakati gantian untuk mengambil makannya. Untungnya saat itu masih ada bale2 yg kosong jadi Naafi bs ditidurkan disitu. 



Naafi ngelempuzzz

Ternyata krn ketinggalan sesuatu si bapak harus kembali kemobil. Nadhif mulai makan sedangkan saya seperti biasa sebelum makan harus foto2 dulu supaya afdol. Ternyata betul dugaan saya Nadhif kepedesan sekali :) tetapi ya tetap saja ia meneruskan makannya. Tidak lama si bapak datang sdh membawa sepiring nasi dan lauk pauknya tetapi ternyata ia tidak kebagian mangut lelenya yg sdh habis diambil sama pengunjung lainnya ketika si bapak kembali kemobil :). Untungnya saya belum makan si mangut lele saya dan karena melihat ekspresi Nadhif kepedesan jadinya saya tidak berani makan dan menawarkan mangut lele saya ke si bapak, lauknya bapak yg berupa opor ayam pindah kepiring saya :). Begitu bapak makan kata2 yg terucap mantap pedesnya. Saya tanya sampai level berapa pedesnya? Kata si bapak level 10 untuk yang gak suka pedes kayak saya :). Total dana yg kami habiskan untuk makan 3 orang + minumnya 70 ribu saja, suatu hal yg di Jakarta sdh sangat susah mendapatkan harga segini walaupun sekelas warung.

Lauk pauk yg disajikan dan prasmanan

Mangut lele dan gudeg

Soal mangut lelenya saya tidak bisa mereviewnya karena saya tidak ikut makan, tetapi kata si bapak yg sudah bolak balik makan mangut segala jenis ikan mulai lele, iwak pe dan pindang tongkol, soal rasa masih ada yg lebih enak yaitu mangut sang ibunda (ya sdh pasti, kecap pasti no 1 :). Tapi yang bisa saya tulis makan disini sungguh meninggalkan kenangan yaitu tentang kesehajaan dan kesederhanaan, suasana tradisional dan ndesonya yg jarang didapat ditempat lainnya. Melihat langsung sosok mbah Marto yg diusianya katanya sdh masuk kepala 9 etos kerjanya masih tinggi. Semoga suatu saat ketika kami diberi kesempatan kembali ke Jogya, kami bisa menjumpai beliau lagi :)

Mbah Marto yg lagi asyik menghitung duit

Mbah Marto

Wisata Kalibiru

Assalamu'alaykum

Wisata Kaliburu Jogya adalah tujuan kami yang pertama dari jalan-jalan liburan Idul Adha 1436 H di Jogyakarta. Kami menjadikan ini sebagai salah satu tujuan utama, melihat banyaknya foto2 bersebaran dimedsos tentang Kalibiru terutama foto-foto diatas rumah kayunya. Berangkat dari hotel menjelang pukul 10  ternyata waktu ini kurang pas untuk berangkat kesana. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam an, lokasi wisata ini terletak di Kabupaten Kulon Progo DIY. Untuk mencapai Kalibiru kami melewati Waduk Sremo, sayang saat itu saya tidak mengambil foto disana. Dari Waduk Sremo treknya akan naik cukup tajam menuju kesana, tetapi dibeberapa spot ada petugas yang menjaga dan akan mengarahkan.

Kalibiru terletak di Pegunungan Menoreh pada ketinggian 450 mdpl. Saat tiba disana waktu sudah menunjukkan pukul 11, kenapa kami bilang tidak tepat berangkat menjelang siang karena saat itu cuacanya cukup terik sekali ditambah kadang-kadang ada debu yang beterbangan dengan kencangnya tertiup angin. Kalau membawa anak kecil, pastikan pengawasan dengan ketat jangan dibiarkan lepas sendiri karena kondisinya yg naik keatas dan kanan kiri yang berupa tebing.



Karena saat itu sudah ramai dengan pengunjung jadi mobil hanya bisa parkir dibawah, dan perlu jalan lumayan untuk naik keatas. Kalau misalnya tidak ingin ngos2an karena jalannya yg naik, dibawah cukup banyak ojek yg tersedia untuk mengantar keatas dengan tarif 5000 sekali jalan. Dan kamipun memilih naik ojek karena memang cuacanya yg tidak mendukung saya untuk jalan naik. Tiket masuk ke kawasan wisatanya adalah Rp. 10.000,-

Waduk Sermo dari atas bukit


Yang ditawarkan dari wisata alam ini adalah pengunjung dapat melihat pemandangan pebukitan di bukit Menoreh dengan view Waduk Sermo dari kejauhan. Yang tentu paling dicari adalah foto diatas rumah pohonnya yang sangat ngehits dan kekinian itu, Sayang karena panjangnya antrian kami membatalkan untuk naik dan berpose diatas rumah pohon tsb. Sayang sekali memang karena tujuan utama kesana karena tertarik karena hal tsb dengan pemandangan Waduk Sermonya yg indah.
Mudah-mudah kalau ada kesempatan kembali lagi kesini kami bs berpose disana

Indahnya Waduk Sermo dilihat dari pos pandang

Bapak dan Adek memandang view Waduk Sermo


Mama, Nadhif dan Naafi







Lokal Restaurant

Assalamu'alaykum

Melanjutkan cerita disini, ketika masuk Jogya anak-anak kan sudah pada ribut ngomong lapar lapar, makan makan. Kami menjajikan nanti habis check in di hotel, langsung keluar mencari makan. Ternyata ketika tiba di hotel , Lokal ini tidak hanya hotel saja tetapi juga mempunyai restoran yg letaknya didepan hotel jadi tidak berada didalam hotel. Jadi yang kelihatan duluan pasti restorannya. Daripada keluar dari lokasi hotel untuk mencari makan, kami memutuskan makan malam disini saja.

Saat itu belum terlalu ramai, pengunjungnya kebanyakan anak-anak muda yang sedang menyelesaikan tugasnya disitu ataupun sekedar hangout. Suasana restonya nyaman, cozy. Begitu masuk langsung akan terlihat mural tulisan Jogyakarta didinding atas resto. Nuansanya didominasi warna putih dengan meja kayu beserta beberapa kursi kayu, sofa dan bangku dikombinasi dengan warna warni dari tekel dan muralnya. Dapur resto dan aktifitas didalamnya bisa terlihat dari ruang pengunjung.

suasana malam diresto dan menu yang kami pesan

Menu ditampilkan dalam bentuk buku dimana tiap lembar berisi satu menu, menunya campuran antara Indonesia, Asia dan Western. Saya saat itu memesan Beef Bulgogi, Nadhif memesan Nasi Goreng, Bapak kalau gak salah nasi Capcay dan untuk si adek Mie Goreng/Godhog Jawa  (lupa saya pokoknya antara itu). Harganya standar kalau menurut kami, malah bapak mengatakan kalau dibandingkan dengan resto/cafe di Jakarta dan Bandung harga yg ditawarkan Lokal Resto masih dibawahnya. Untuk rasanya enak menurut saya, apalagi saat itu memang kami semua lagi lapar-laparnya :)). 

Mural Jogyakarta

suasana pagi diresto

Sarapan besok paginya untuk menu makanannya kami diminta untuk memilih dari buku menu breakfast, pilihannya ada beberapa macam dan saya memilih mie goreng dan yang lainnya memilih nasi goreng. Uniknya menu yang kami pilih disertai dengan 2 tusuk sate dengan bumbu pecel. Untuk minumannya dan selingan yang lain seperti roti atau cereal dapat diambil sendiri ke buffet. Saya senang dengan suasana dan ambience resto ini dikala pagi terasa segar cerah dengan dominasi warna putihnya dan juga keramahan dari pramusajinya :).

breakfast menu

mie goreng

nasi goreng

si bapak sibuk dibuffet

Alone

lelaki-lelakiku








Lokal Hotel

Assalamu'alaykum

Lokal Hotel Indonesia adalah hotel tempat kami menginap dalam rangka jalan-jalan kami ke Jogyakarta liburan Idul Adha 1436 kemarin. Berangkat dari BSD - Tangsel sebetulnya kami belum memutuskan akan menginap dimana, pikir kami nanti saja kalau sudah mendekati Jogya baru kami mulai hunting penginapan via online. Beberapa kali si bapak bertanya mau menginap dimana, tetapi saya belum punya bayangan. Akhirnya menjelang masuk Temanggung, si bapak tidur sejenak di pompa bensin saat itu akhirnya saya mulai hunting hotel via Agoda. Beberapa hotel sudah saya bookmark tetapi rasanya belum ada yang klik...padahal kalau dipikir pikir kan paling cuma buat numpang tidur krn waktu kami paling akan banyak diluar hotel. Tetapi saya berpikir sayang kalau sudah sampai Jogya tetapi tidak menemukan penginapan yg nyaman dan unik. Akhirnya saya gugling mencari review tentang hotel di Jogya dan gugling saya nyangkut ke Lokal Hotel ini, klik Agoda ternyata masih ada satu kamar kosong. Saya tunjukkan ke si bapak dan dia setuju saja tp gak mau nelpon katanya nanti langsung kehotelnya sekalian lihat kamarnya dulu #walah piye too 

Masuk Jogya menjelang Magrib, kami langsung menuju ke hotelnya. Anak-anak sudah mulai cicit cuit lapar lapar kata mereka. Kami mengatakan sabar, cari hotel dulu baru habis itu cari makan. Akhirnya kami sampai kejalan Jembatan Merah lokasi dimana Lokal Hotel ini berada. Saya meyakinkan si bapak, betul tempatnya ini? Kok kecil kata saya. Hotelnya dimana? Sepertinya ini restaurant, karena memang yg terlihat jelas saat itu pertama kali adalah restaurannya. Akhirnya si bapak turun dulu untuk menanyakannya, beberapa saat kemudian kembali.Ternyata hotelnya berada dibelakang restaurannya.  Kata si bapak  saat itu tinggal 1 kamar lagi yg tersisa yg tipe Deluxe Room yg kalau di Lokal biasa disebut dengan tipe A. Ayuk lihat dulu saja kamarnya kata si bapak. Akhirnya kami semua turun untuk melihat kamarnya. Waktu itu mbak resepsionis yg cantik dan ramah mengatakan 1 kamar tipe A sisa yg diatas krn yg dibawah sdh terisi semua. Akhirnya diantar si mbak kami naik kelantai 2, begitu lihat kamarnya saya langsung iya sudah ambil saja Pak kata saya, gimana gak kamarnya luas sekitar 25 m2 dan dilengkapi dengan twin bed @120x200 cm kalau digabungkan sudah jadi king size dan sangat cukup untuk kami ber 4. Ehh begitu turun dan ngecek komputer, si mbaknya bilang kalau kamar bawah sudah ada yang kosong #Alhamdulillah rejeki anak2 shalih :). Berarti gak perlu naik turun dan lebih dekat keparkiran kalau butuh sesuatu dimobil.


suasana dari ruang recepcionist

Kondisi kamar tipe A


Mau cerita dikit berdasarkan info dari si mbak dan brosur yg kami ambil, kamar di Lokal Hotel ini semuanya berjumlah 12 buah, terbagi 3 tipe yaitu tipe A atau Deluxe Room, tipe B atau Mezzanie Room dan tipe C atau Attic Room. Kamar kami yg tipe A kemarin itu dapat harga sekitar 600 an ribu rupiah persisnya si bapak yg tau. Selain luas yg sudah disebutkan, didalam kamar dilengkapi dengan LED HDTV 40, Iphone 5 speakers dan charging dock, free mini bar dan free amenities. Kelihatannya agak mahal untuk hotel yg kecil begitu, tetapi dengan fasilitas dan ambience yg ditawarkan oleh Lokal Hotel maka rate segitu saya rasa sebanding :). 

Menjelang tidur

Bangun tidur

Ngeteh dikamar ditemani cahaya pagi

semug teh dan tegel kunci



Tuesday, September 22, 2015

Mangut Iwak Pe (Ikan Pari Asap)

Assalamu'alaykum

Mangut adalah masakan tradisional khas Jawa Tengah. Yaitu olahan ikan yg diberi kuah santan dengan rasa yg pedas. Ikan yg dipakai biasanya adalah iwak pe (ikan pari asap), ikan lele atau ikan pindang tongkol. Karena ini makanan kesukaan suami saya jadi semua ikan tersebut sudah pernah saya coba olah jadi mangut. Karena beberapa hari yg lalu saya menemukan ikan pari asap lagi di pasar modern setelah beberapa lama saya tidak menjumpainya, akhirnya 10 tusuk  ikan pari asap tsb saya borong saja untuk saya jadikan mangut. 


Bahan-bahan :
  • Ikan pari asap (iwak pe) 10 tusuk
  • Tempe 
  • Tomat ijo 2 bj potong2
  • Kemangi
  • Air 2 gelas
  • Santan (sy pake instan)
  • Sereh
  • Daun jeruk
  • Garam,merica dan gula
Bumbu Halus :
  • Bawang merah 7 siung
  • Bawang putih 5 siung
  • Lombok merah 3 bj
  • Cabe rawit merah 3 bj (kepedasannya sesuai selera saja)
  • Kunyit 1 ruas
Cara Membuat :
  • Goreng tempe. Sisihkan
  • Haluskan bahan2 bumbu halus
  • Tumis bumbu halus beserta sereh yg digprek dan daun jeruk hingga wangi
  • Masukkan air, tunggu hingga agak mendidih
  • Masukkan ikan pari asapnya. 
  • Masukkan tempe gorengnya
  • Masukkan santan ketika air sudah mendidih. Aduk perlahan lahan hingga tercampur rata.
  • Masukkan garam, merica dan gula. Koreksi rasa
  • Masukkan tomat ijo dan daun kemangi. Matikan api.
  • Sajikan




Thursday, September 17, 2015

No Bake Chocolate Biscuit Cake

Assalamu'alaykum

Nemu resep no bake cake itu rasanya menyenangkan, gimana gak dengan adanya si bocil Naafi saya agak malas untuk baking2 yg butuh persiapan dan konsentrasi penuh #itu kalau saya. Kebetulan disertai video cara membuatnya dan ternyata simple serta yg terpenting bahan2 nya semua ada dirumah. Tekstur cake ini padat, nyoklat dan lebih enak diamakan dalam keadaan dingin :).

Bahan-bahan :
  • 800 gr biskuit regal
  • 100 gr kacang (saya pakai almond) cincang halus
Sirup Coklat :
  • 200 gr gula
  • 60 gr unsweetened cocoa powder
  • 240 ml air
  • 150 gr butter
  • 1 sdt vanilla extract
Ganache Coklat :
  • 120 gr whipping cream
  • 120 gr bittersweet coklat, cincang kasar
Cara Membuat :
  • Remukkan biskuit jadi kepingan2 kecil didalam mangkok besar. Panaskan pan memakai api sedang dan panggang kacang sampai toasted
  • Masukkan kacang yg sdh dipanggang kedalam mangkok besar berisi biskuit
  • Siapkan saus coklatnya
  • Didalam panci sedang masukkan gula dan coklat bubuk. Aduk hingga tercampur rata
  • Masukkan mentega, aduk2 hingga meleleh dan tercampur rata kira2 7-8 menit
  • Matikan api dan angkat dari kompor. Tambahkan vanilla ekstrak. Diinginkan sirup coklat antara 10-15 menit
  • Tuangkan sirup kedalam mangkok biskuit dan kacang, aduk hingga semua tercampur rata dengan menggunakan spatula atau sendok
  • Pindahkan kedalam loyang bongkar pasang diameter 23 cm.
  • Tekan dengan menggunakan punggung sendok atau spatula hingga rata. Masukkan kdelam lemari es kira2 30 menit-1 jam sebelum disiram dengan ganache coklat
  • Persiapkan ganache coklatnya. Masukkan krim kedalam panci kecil dan panaskan hingga hangat saja. Masukkan cincangan DCC aduk2 hingga meleleh dan tercampur rata.
  • Keluarkan biskuit cakenya dari dalam kulkas dan siram ganache coklat diatasnya, Ratakan.
  • Masukkan kembali kedalam kulkas antara 3-4 jam atau semalaman sebelum disajikan.
Chocolate Biscuit Cake #1



Chocolate Biscuit Cake #2

Chocolate Biscuit Cake #3


Tuesday, September 15, 2015

Spiced Tuna Fishcakes

Assalamu'alaykum

Beberapa bulan lalu beberapa hari menjelang Ramadhan, seperti biasa kami akan mulai menyetok bahan2 makanan untuk bekal sahur diantaranya beberapa makanan kaleng. Ternyata sampai selesai Ramadhan makanan2 kaleng tsb tidak tersentuh sama sekali. Daripada dianggurin saya coba mengolahmya saja ketimbang dimasak langsung tanpa tambahan apa2. 

Jalan2 ke You Tube malah gak sengaja nyasar ke videonya Gordon Ramsay yang judulnya Spiced Tuna Fishcakes, dan sepertinya mudah saja untuk dibuat.

Bahan-bahan :

  • 1 kaleng tuna
  • 3 siung bawang putih iris tips
  • 1 daun bawang iris tipis
  • beberapa daun ketumbar iris tipis
  • 1 ruas jahe parut
  • 1 lombok merah iris kecil2
  • 2 lbr daun jeruk iris tipis2
  • garam
  • merica
  • minyak ikan (krn gak punya saya ganti saos tiram)
  • minyak goreng
Bahan Saos (ini pake resep kira2 saja) :
  • 3 cabe merah iris kasar
  • 2 siung bawang putih iris halus
  • 1 sdm cuka
  • 4 sdm gula pasir
  • air jeruk nipis sedikit
  • 300 ml air 
  • 1 sdm maizena larutkan dgn sedikit air



Cara Membuat :
  • Taruh tuna dipiring/mangkok, tiriskan dr airnya. Remas2 biar jadi halus
  • Masukkan bawang putih, daun bawang, daun ketumbar, jahe parut, lombok merah, daun jeruk.
  • Masukkan sedikit garam dan merica
  • Masukkan minya ikan
  • Campur semua bahan dengan tangan sehingga semua tercampur rata
  • Siapkan pan penggorengan, masukkan minyak tunggu hingga agak panas.
  • Masukkan olahan tuna yg sdh dibulat-bulatkan lalu dipipihkan dikit taruh diatas penggorengan.
  • Tungguu beberapa saat hingga sisi bawah agak kecoklatan, lalu balik kesisi berikutnya hingga agak kecoklatan juga. Lalu angkat
  • Lakukan hingga adonan habis
Cara membuat Saos :
  • Campur semua bahan kecuali larutan maizena dipanci kecil hingga mendidih dengan api kecil.
  • Masukkan larutan maizena aduk hingga kental. 
  • Cicipi hingga rasa seimbang antara asam manis asin



Friday, September 11, 2015

Mini Quiche (Lagi) part 2

Assalamu'alaykum

Setelah sehari sebelumnya membuat ini, ternyata mas mbarep Nadhif cocok walaupun sempat komentar kok sdh dingin Ma..., lah iyalah buatnya sudah dari tadi paginya sedangkan dia cobanya sudah sore sepulang sekolah :). Terus dia minta besok untuk dibuatin lagi. Yang kali ini isiannya ganti pake smoked beef dan daun bayam, jagungnya tetap ada. Karena jagung memberikan sensasi rasa dan efek makan yg lain :). 

Nah ini penampakan setelah jadi 





Ternyata adonannya masih sisa banyak, akhirnya saya panggang saja juga tapi tanpa roti tawar.