Sunday, July 27, 2008

Untuk putriku tersayang...

Faca…mama memang tidak pandai menulis, tetapi kali ini mama ingin sekali menulis untukmu sayang walaupun Faca entah kapan akan membaca tulisan mama, tapi inilah perasaan mama terhadapmu…

Anakku sayang…hari ini kamu diberikan anugrah yang luar biasa oleh Alloh karena usiamu genap 4 tahun. Tidak terasa ya nak…kamu sudah bertambah besar. Bapak, mama, mas Didif sangat bersyukur sekali Faca hadir didalam kehidupan kami…
Faca adalah sangat sangat special tidak dalam arti kebutuhanmu tetapi memang sangat special bagi kami yang selalu menyayangimu….

Tiap tahun  selalu saja ada harapan2 kami untukmu, berharap bahwa kekuasaan Alloh, mukjizatNya akan datang untukmu…tetapi ketika itu belum terjadi…memang belum waktunya dan biarlah itu menjadi rahasiaNya….dan kami tidak boleh berputus harapan sekecil apapun itu…

Mama tidak akan bohong…capek fisik,batin dan pikiran pasti ada saja…air mata sedih begitu juga…tetapi setelah itu kami harus tegar dan kuat untukmu nak…, kamu tahu sayang…yang paling membuat mama bahagia kalo sudah melihatmu tersenyum dan tertawa, sesuatu hal yg sebetulnya susah darimu…Melihat bapak meniup mukamu hingga Faca tertawa senang, ketika mama menciumi tangan Faca, menggoda Faca didalam bak mandimu ketika waktunya mandi hingga lesung pipimu terlihat, melihat mas Didif sangat senang menggodamu dengan segala tingkah lakunya dan berkata “bapak…ayo kita buat adik ketawa” kemudian bapak akan mengayun-ayunkan mas Didif dengan kakinya dan ketika Faca melihat itu pasti kamu akan tertawa senang J.

Faca hari ini tidak ada kado khusus untukmu, hanya doa bapak mama yang selalu menyertaimu, agar Faca selalu diberikan kebahagian, dikelilingi selalu oleh orang-orang yang menyayangimu dan mama yakin jika Alloh berkehendak segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. Maafkan mama jika mama belum mampu melakukan dan berusaha yang terbaik untukmu nak…Dari Faca mama berusaha belajar arti keikhlasan dan kesabaran…

 “There is no cure but there is a hope”. Selamat Milad sayang…tetap semangat dan tersenyum ya…kita berusaha bersama-sama ya Nak…J.

Friday, July 11, 2008

Satu profesi, beda spesialisasi beda pendapat

Tadi malam Faca kami bawa lagi ke Dsa untuk kontrol. Kali ini ke Dsa "R". Keluhan yang utama sekarang adalah masalah telinganya. Telinganya sejak dia mengalami gondongan kami perhatikan jadi meradang, mengeluarkan cairan dan bau yg tidak enak. Setelah diperiksa, kemudian si dokter ngomong kalo kesaya gondongan tidak saya beri obat apalagi antibiotik, karena ini virus. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya, paling yang saya kasih adalah obat penurun panas dan vitamin. Aku setuju dengan pendapat ini dan ini yang aku terapkan ke Didif. Tapi bagaimana kalo yang terkena kondisinya adalah seperti Faca yang mungkin mempunyai daya tahan tubuh yang lemah. Buktinya adalah kondisi gondongannya jauh lebih lama dan bengkaknya lebih besar daripada kakaknya, demamnya juga lebih lama ditambah sekarang ada komplikasi ketelinganya. Ketika aku tanya tentang kaitan gondongan dan telinga katanya tidak ada hubungannya, telinganya paling kotor saja dan jarang dibersihkan katanya. Nanti habis ini ke dokter THT saja bu, katanya. Padahal menurut artikel yg aku baca bisa saja ada komplikasi ke telinga.
Akhirnya kami langsung ke dr.THT, setelah diperiksa dokternya ngomong ini bisa saja komplikasi dari gondongannya itu. Saat dia demam kondisinya juga menurun bakterinya mudah masuk. Didiagnosis Faca kena otitis media akut (oma). Saya nanti pinjam resep dari dokter anaknya ya bu, kata DsTHT biar saya lihat antibiotik yg diberikan Dsa nya apa. Kami jawab Faca tidak diberikan resep antibiotik sama Dsa nya tadi cuma vitamin aja. Elhoo...kata DsTHT kok gak dikasih antibiotik sih sambil ngomong kalo Dsa 'R' terlalu teoritis. Kalo 'oma' itu biasanya infeksi karena bakteri, apalagi karena si pasien mempunyai daya tahan tubuh yang lemah. Kalo saya dapat pasien yg gondongan ya saya kasih antibiotik ato anti virus, kalo dibiarkan lama2 kan dapat menyebabkan infertilitas dan komplikasi lainnya, iya kalo pasiennya daya tahan tubuhnya kuat, kalo lemah bagaimana.
Waktu pulang didalam mobil kami ngobrol, kata mas Nng "yo saiki terserah kita mau pilih pendapat yang mana". Aku jawab "kalo aku ya masing2 pendapat buat saling melengkapi satu sama lain aja, Dsanya mungkin ada benarnya juga dan DsTHTnya juga begitu, tapi mungkin masih ada juga yang kurang tepat dari pendapat mereka". Ya kami sebagai konsumen medis yg awam juga masih harus banyak belajar terutama dari sumber2 yang dapat dipercaya entah itu bertanya kepada ahli yg mumpuni ataupun baca2 artikel dari internet, walopun kata mas Nng internet juga tidak selalu benar.