Thursday, August 27, 2015

Bromo

Assalamu'alaykum

Cerita ke Bromo ini adalah lanjutan cerita jalan jalan kami di liburan Lebaran 1436 kemarin. Setelah dari wisata Gunung Kelud, putra kami yg besar Nadhif tiba2 nyelutuk habis dari Kelud ayok langsung ke Bromo. Tentu saja tadinya saya kira gak mungkin kalau harus saat itu karena kalau ke Bromo harus ada persiapan yg matang. Dari Tangsel kami sama sekali tidak merencanakan ke Bromo sehingga perlengkapan baju dingin dan teman2 nya tidak kami bawa sama sekali begitupun gendongan ranselnya si Adek, krn agak tdk biasa kalau memakai stroller di alam seperti Bromo. Walaupun adek sdh cukup besar 2,5 thn tetapi untuk anak batita ikut perjalanan dan adventure dinihari hingga pagi menjelangg siang tentunya yg momong harus siap fisik.

Dari Malang pulang ke Sidoarjo saya kira rencana itu tinggal rencana saja, tetapi tiba2 sama pak suami direalisasikan. Akhirnya mendadak kami harus membeli semua perlengkapan untuk ke Bromo daripada beli disana mending sdh disiapkan dr Sidoarjo. Untungnya disekitar kawasan perumahan orangtua saya ada beberapa yg menjual perlengkapan untuk pengendara motor seperti kupluk, syal, saputangan utk tutup hidung mulut dan sarung tangan. Sedangkan jaket2 suami saya minjam dari adeknya. Mendadak juga kami harus menghubungi pak supir lepasan yg biasa disewa orangtua saya beberapa jam sebelum kami berangkat, karena suami saya perlu jaga kondisi karena kami membawa bocil Naafi batita krn ini adventure nonstop melekan/terjaga dr dinihari hingga siang besoknya sehingga perlu tidur dulu beberapa jam selama perjalanan. Alhamdulillahnya pak supirnya ternyata sanggup malam itu mengantarkan kami, biarpun beberapa jam sebelumnya ia juga barusan pulang dr Bromo mengantarkan turis lokal. Paling gak selama disana ia menunggu kami sampai selesai touring di Bromo ia bs tidur dulu.

Rombongan yg berangkat semuanya 6 orang, bapak ibu dan kami sekeluarga. Tadinya agak kuatir mengajak orangtua kami melihat alam Bromo untuk yg kondisinya sepuh, ternyata beliau2 semangat utk ikut akhirnya Bismillah saja. Perjalanan melalui Pasuruan naik kearah Tosari sebagai titik kumpulnya dan kami sdh janjian by phone dgn driver jeep yg akan mengguide kami disana. Ini adalah perjalanan kedua saya ke Bromo setelah sekian lama yg lalu dan pertama kalinya utk orangtua dan anak2 kami. Jalan yg berkelak kelok dan menanjak cukup membuat saya pusing dan mual. Kata pak driver yg sdh sering ke Bromo untuk mengantarkan rombongan turis, jalan melalui Pasuruan - Tosari msh lebih mending dan enak dibanding yg melalui Probolinggo, tidak terlalu tajam kelokannya dan kanan kirinya juga bukan jurang :)

Kami sampai di Tosari sekitar jam 02.00 dinihari, istirahat sebentar sekalian nyetor kekamar kecil. Ketemu driver jeepnya, jam 02.30 serentak rombongan jeep jeep di Tosari mulai berangkat menuju Pananjakan, titik tertinggi dari rangkaian kaldera Tengger untuk melihat sunrise. Disuatu perempatan ketemu rombongan jeep2 yg dari Cemoro Lawang...setelah itu perjalanan seperti touring Jeep Hardtop, iring2an melalui jalan kecil yg menanjak dan berkelok kelok tajam memecah kesunyian malam di Bromo. Karena sdh penuh para wisatawan yg berkumpul di Pananjakan yg berakibat penuhnya juga jeep2 yg parkir, akhirnya kami diturunkan kira2 800 meter dr tangga naik ke Pananjakan. Disitu sdh berkerumun ojek2 yg menawarkan mengantar kami keatas. Agak bingung saya waktu itu krn banyaknya ojek yg mendesak kami utk memakai ojek. Kalau jalan kaki, kasihan untuk kondisi orangtua kami dimana jalannya naik menanjak, akhirnya kami menyewa ojek masing2 ojek diisi oleh 2 orang. Saya dengan bapak saya, Nadhif dgn ibu saya, pak suami dgn si bocil Naafi. Setelah diturunkan juga msh harus jalan naik lagi yg akhirnya menyebabkan ibu saya kondisinya sangat capek tersengal sengal ditambah udara yg sangat dingin dan menusuk badan. Akhirnya disepakati ibu dan bapak saya tidak naik lagi utk melihat sunrise, beliau menunggu diwarung bawah saja sambil menunggu kami selesai melihat sunrise.



Sambil menunggu Eyang menikmati Pop Mie dan Sate Kentang

Ternyata dilokasi posko pandangnya sudah berkerumun orang2 yg sudah siap diposisi masing2 dan saya bukan termasuk yg suka dusel2an atau desak2an kayak gitu jd tidak memaksa. Melihat itu cukup membuat Nadhif sangat bete krn dia sdh hopeless tdk mendapat tempat. Dibantu bapaknya untuk naik keatas, Nadhif akhirnya bisa mendapat posisi yg strategis, sedangkan bapaknya turun lagi tidak ikut bergerombol diatas. 



posisi wenaknya Nadhif

Kalau mau sholat Shubuh ada saung kecil disitu...krn kecil dan banyaknya orang jd harus bergantian utk sholat. Untuk memakai air entah itu untuk wudhu, cuci tangan atau kekamar mandi kita bayar 2 ribu.


Setelah memasuki waktu Fajar yg ditunggu akhirnya mulai memunculkan diri secara perlahan lahan namun indah...Masha Alloh




Taken by Nadhif
Taken by Nadhif


Subuh di Pananjakan

Pagi di Pananjakan


Setelah selesai menikmati sunrise di Pananjakan maka kami kembali ke Jeep untuk 
meneruskan perjalanan ke Lautan Pasir. Jalan menuju lautan pasir sangat menantang
dan memacu adrenalin, rasanya deg deg syyuuurrrrr tetapi terbayar dgn pemandangan yg sangat indah dikanan kiri kami. Sebelum sampai di lautan pasir kami meminta berhenti disuatu spot dimana kita bisa memotret lautan pasir, jajaran Gunung Batok Bromo dan Semeru dari atas.





Memasuki lautan pasir seperti mengikuti rally padang pasir saja, drivers jeep jeep saling memacu kendaraannya melintasi hamparan pasir yg sangat luas. 









Setelah itu kami diantar ke padang Savannah dan bukit Teletubbies. Disini kami 
berhenti dulu untuk menikmati semangkok bakso panas :)









Lumayan buat ganjal perut



Akhirnya karena anak anak sudah terlalu capek tour perjalanan ke Bromo diakhiri tanpa kami naik kekaldera Gunung Bromo 


Sudah tidak bisa lagi menahan ngantuk dan capeknya




















Asinan Betawi

Assalamu'alaykum...

Setelah 4 tahun tinggal di TangSel, baru beberapa bulan saya merasakan asinan Betawi #hallooo kemana saja saya selama ini :)). Beberapa kali merasakan asinan Bogor tapi belum pernah merasakan makanan khas Betawi yg satu ini. Itu juga karena saudara saya yg pernah tinggal di Jakarta lalu pindah ke Surabaya, berkunjung kembali ke Jakarta utk mengujungi keponakan yg akan menikah kangen akan makanan ini. Yg dibeli ya dari abang2 asinan Betawi yg keliling dikompleks perumahan...kemudian saya diminta ikut nyipi dan ternyata rasanya sueger kecut asin manis pokoknya nano2 deh. Setelah itu jadi suka dan akhirnya beberapa kali buat sendiri. 

Beberapa kali saya memakai resep dari Femina dan saya merasa cocok 

Vegetables Pickle #1/4#

Asinan Betawi

Bahan Kuah
  • 200 ml air matang
  • 6 buah cabai merah haluskan
  • 100 gr gula pasir
  • 2 sdt garam
Bahan 
  • 400 gr daun selada kampung sobek kasar
  • 400 gr kol iris halus
  • 400 gr wortel serut kasar
  • 200 gr tauge  siangi
  • karena saya suka nanas kadang saya pake
  • 2 sdm cuka
Kinca, masak hingga kental, saring
  • 300 ml air
  • 150 gr gula merah iris tipis
Pelengkap
  • Krupuk Mie Kuning
  • Kacang tanah goreng
Cara Membuat :
  1. Kuah : Masak semua bahan kuah hingga agak kental. Bila sudah tidak panas campur dengan cuka. Sisihkan.
  2. Sayuran : susun potongan selada dipiring. Sisihkan
  3. Rendam kol, wortel dan tauge dalam kuah hingga menyerap
  4. Susun sayuran diatas selada. Siram dengan kuah dan kinca. 
  5. Hancurkan krupuk mie diatasnya, taburi kacang. Sajikan segera

Vegetables Pickle #2/4#

Weekend kemarin jalan2 ke Pasar Modern di BSD, tujuannya salah satunya kepingin beli asinan Betawi berhub lagi malas buat sendiri. Dengan harga yg cukup lumayan untuk yg isinya hanya sayuran saja, kuahnya masih enakan yg diatas menurut saya, tapi lumayanlah bisa buat obyek foto :))

Untitled



Wednesday, August 26, 2015

Wisata Gunung Kelud

Assalamu'alaykum

Alhamdulillah Idul Fitri 1436 H kemarin kami masih diberi kesempatan untuk bersilahturahmi mudik ke rumah orangtua kami di Sidoarjo dan Malang.Lebaran hari pertama kami sholat Ied ditempat orangtua saya tinggal yaitu di Sidoarjo. Setelah itu baru kami melanjutkan silahturahmi ke tempat Ibuk mertua di Malang Selatan.

Gak afdol rasanya kalau mudik tidak sekalian jalan2. Ada dua tempat berkesan yg kami kunjungi ketika libur Lebaran sekaligus libur sekolah ini. Ceritanya dipisah saja biar yg baca juga gak bosan.

Tempat pertama yg kami kunjungi adalah wisata Gunung Kelud setelah erupsi tahun 2014 di Kediri. Gunung Kelud ini berada diperbatasan wilayah Kediri Blitar Malang tepatnya di kecamatan Ngancar kabupaten Kediri. Karena kami dari Malang Selatan maka lebih dekat masuk melalui wilayah kabupaten Blitar kira2 butuh waktu 1.5-2 jam lah. Jalannya cukup bagus kesana dgn penunjuk jalan yg memadai. Gunung Kelud mempunyai ketinggian 1731 mdl, tidak terlalu tinggi tetapi merupakan salah satu gunung berapi yg msh aktif.

Karena jalannya cukup bagus mulus dan lebar, tidak terlalu berkelok kelok yg tajam seperti kebanyakan kalau kita naik kedaerah pegunungan jd perjalanan masih bisa saya nikmati, karena saya termasuk yg sensi gampang mual dan pusing kalau lewat jalan yg berkelok kelok. Harga tiket masuknya adalah 10 ribu, setelah itu kita akan melewati dan menikmati perkebunan nanas. Sebelum tiba ditempat parkirannya kita akan melewati sebuah ruas jalan yg ditandai yg dikenal dengan nama Jalan Misterius. Jalan ini kelihatan 'menanjak' tp kalau kendaraan diberhentikan pada posisi gigi netral di marka jalan putih yg ditandai, maka kendaraan akan berjalan 'turun sendiri'. 



Setelah kita berhenti ditempat parkir yg sdh disediakan dari situ jalan beberapa meter kita sdh dapat menikmati keindahan dari Gunung Kelud, terlihat jelas juga jalur2 lava yg dilalui waktu erupsi tahun lalu.



Kelud Mountain

Kalau kita ingin naik kepuncak bisa ada 2 pilihan, jalan kaki ataupun naik ojek yg sdh siap berjajar dipinggir jalan untuk mengantar keatas, tarifnya sekitar 20 ribu untuk naik turunnya. 


Untuk naik keatas kira2 sekitar 2 km an. Kami waktu itu memilih untuk jalan kaki saja sambil menikmati pemandangan kiri kanan Gunung Kelud sambil mengabadikannya...



yg walaupun terlihat gersang, pohon2 meranggas tp eksotis sekali. Untuk yg jarang olahraga kayak saya ternyata melelahkan juga ketika saya jalan menanjak keatas :)) 

Untitled

A year after eruption  #Mt. Kelud


Cilok

Assalamu'alaykum

Yuukk cemal cemil...pilihannya kali ini ada Cilok alias aci dicolok makanan khas dr Jawa Barat. Terbuat dari tepung tapioka yg kenyal biasanya dilengkapi dengan bumbu kacang, kecap dan saus sambal. Cilok bentuknya bulat2 seperti bakso tapi berbeda bahan dasarnya. Cilok ini adalah jajanan murah meriah yg biasanya dijajakan dipinggir pinggir jalan. Jaman saya masih tinggal di Surabaya dulu saya sering jajan ini sambil nunggu si mas Nadhif sekolah, ketika itu masih TK. Jadi bukan anaknya yg jajan tapi emaknya hehehe (ya iyalah masak anak TK jajan ginian). Kalau disana dikenal dengan istilah Pentol.

Sekarang tinggal di Tangerang yg notabene dekat dengan Jawa Barat malah saya belum pernah makan selama menetap disini. Cilok yg saya buat kali ini bersadasarkan resep dari mba Isna Sutanto disini 

 Cilok

Kali ini saya juga pake bumbu pecel yg saya larutkan dengan air panas kemudian saya tambahkan kecap...enakkk, kembali kemasa beberapa tahun yg lalu lagi :)

 Cilok


Tuesday, August 25, 2015

Lontong Balap

Assalamu'alaykum

Barusan menulis tentang lontong mie...nah ada satu lagi temannya si lontong mie yg kesohor juga di Surabaya namanya Lontong Balap. Kalau ke Surabaya biasanya kami menyempatkan ke lontong balap yg legendaris di Surabaya yaitu Lontong Balap Pak Gendut. Lokasinya ada dijalan Kranggan didepan ex. bioskop Garuda tidak jauh dari Pasar Blauran.

Lontong balap terdiri dari potongan lontong, irisan tahu goreng, lentho serta tauge yg melimpah kemudian disiram dgn kuah dan ditaburi dengan bawang goreng, kecap,bumbu petis serta sesendok sambal. Soulmatenya adalah sate kerang dan es degan...sedaapp.

Berhubung saya jauh dari Surabaya tentunya tidak bisa sering2 menikmati ini, jadinya ya berusaha membuat sendiri dgn kekurangan disana sini. Yg saya buat kemarin lagi2 tidak pake lontong serta tauge saya pake yg kecil berhubung bocil Naafi juga ikut makan. Tapi Alhamdulillah senang sekali ketika si bocil ternyata senang dan ia yg lebih banyak menghabiskan...walaupun jatuhnya malah jadi kayak sop tauge :) )



Bean Sprouts Soup with Cockle Satay

Lontong balap diatas saya pake resep dari Sajian Sedap

Lontong Mie Surabaya

Assalamu'alaykum

Tinggal jauh dr kota halaman Surabaya terkadang membuat saya rindu akan makanan khasnya salah satunya Lontong Mie. Lontong Mie sebetulnya masakan sederhana saja rasanya sangat segar terdiri dari kuah kaldu udang ditambah udang itu sendiri, lontong,mie kuning,tauge,tahu ditaburi bawang goreng dan yg penting tidak boleh lupa adalah sambal petis udangnya.

Dan tadi saya membuat lontong mie sebagai tombo kangen saya akan masakan ini :) 

Lontong Mie Surabaya

Walaupun tadi saya tidak memakai lontong karena memang tidak ada, tapi sudah cukup mengobati rasa kangen saya. Dan anak saya yg paling kecil ternyata juga menyukainya tetapi tanpa sambal petisnya :)

Lontong Mie #2




Sunday, August 23, 2015

Mencoba memulai....

Assalamu'alaykum

Tea Time

Mau mencoba menulis lagi dan mengupdate blog ini setelah bertahun tahun tidak pernah ditengok sama yg punya. Tetapi mulainya butuh penyesuaian karena sudah lama gak pernah megang PC dan laptop...sdh terlalu nyaman dgn smartphone jd ngetik ini juga lama karena memperhatikan satu2 lagi dimana letak huruf dan tanda bacanya selain itu belum terlalu familiar dgn blogspot krn dulu blognya saya multiply. Jd begitu MP mau tutup saya transfer semua file2 cerita saya ke blogspot.

Kalau laptop gak ada emoticonnya ya kayak smartphone???
Segini dulu deh sambil mikir mau cerita apa lagi