Seorang teman lama mengirim imel ke aku dan berkata "honestly aku gak suka baca blogmu karena sedih...", sebelumnya dalam smsnya ia juga sempat berkata ketika membaca blogku ia menitikkan air mata ketika membaca tentang Faca...
My dear friend, aku bisa memahami perasaanmu...awal2 aku menghadapi kondisinya Faca, mungkin bisa berjam-jam aku didepan internet mencari informasi yang dihadapi Faca, masuk dalam komunitas orangtua yang kondisinya sama seperti aku dengan bahasa Inggrisku yang seadanya karena di Indonesia belum ada supporting group seperti diluar, membaca blog tentang anak2 special mereka sampe pada suatu titik aku berhenti melakukannya (sesekali saja masih) karena aku juga menangis ketika membaca cerita mereka. Karena aku membayangkan apa yang terjadi pada mereka mungkin bisa juga terjadi pada Faca.
Sekarang yang ingin aku jalani adalah biarlah aku menghadapi ini hari per hari saja, aku tidak ingin membayangkan (walaupun kadang terlintas juga) apa yang akan dihadapi Faca tahun2 mendatang ketika dia bertambah besar, bertambah berat, bertambah tinggi, ketika kami bertambah tua.
Beberapa waktu yang lalu ketika aku dan bapaknya memandikan Faca (sesekali kalo bapaknya libur blio membantu aku memandikan Faca), mas Nng sempat guyon ke Faca "dek..gimana nih kalo adek tambah tinggi sama tambah berat...wah mama tambah susah dong gendong kamu, sekarang saja mama sudah berat kalo gendong adek". Aku tersenyum...biarlah waktu yang akan menjawabnya.
Untuk temanku yang mungkin suatu saat membaca catatan ini tetap tegar, tetap tersenyum, jangan berputus harapan, Insha Alloh ada hikmah terbaik dibalik semua ini...
No comments:
Post a Comment